Kelangkaan minyak goreng menjadi persoalan yang diperhatikan oleh Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur, Hairis Salamad yang ingatkan pemerintah daerah segera lakukan antisipasi agar tidak sampai terjadi kelangkaan minyak goreng.
“Kalau di Kotawaringin Timur juga sampai terjadi kelangkaan minyak goreng, itu tentu sangat ironis. Kita daerah penghasil kelapa sawit dan merupakan kabupaten dengan jumlah perusahaan sawit terbanyak serta kebun sawit terluas, aneh kalau malah daerah kita sampai ikut mengalami kelangkaan minyak goreng,” ungkap Hairis Salamad.
Kelangkaan dan melambungnya harga minyak goreng, sudah menjadi perhatian secara nasional. Melambungnya harga minyak goreng juga sempat terjadi di Kotawaringin Timur sehingga dirasakan membebani masyarakat, terutama minyak goreng juga merupakan kebutuhan pokok.
Pemerintah pusat kemudian mengeluarkan kebijakan terkait harga eceran tertinggi minyak goreng sehingga pedagang, khususnya di ritel modern menjual minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi. Namun kendalanya, minyak goreng sering cepat habis karena penjualan masih dibatasi sehingga masih sering dikeluhkan hingga sampai saat ini.
Masyarakat cukup terbantu dengan operasi pasar murah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang melakukan bekerjasama dengan sebuah grup perusahaan besar perkebunan kelapa sawit.
Operasi pasar murah tersebut membuat warga bisa dengan mudah mendapat minyak goreng dengan harga Rp13.500 per liter. Pasokan tersebut juga menjadi cara untuk mendorong agar harga minyak goreng kembali stabil.
Hairis berharap intervensi pasar melalui operasi pasar murah minyak goreng tersebut dilakukan berkelanjutan. Tujuannya agar harga minyak goreng di pasaran benar-benar stabil.
Sangat disayangkan pula jika harga turun namun stoknya dibatasi sehingga warga tidak bisa leluasa membeli minyak goreng. Padahal minyak goreng juga dibutuhkan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar usaha mereka tetap berjalan.
Untuk itulah politisi PAN ini mengingatkan agar jangan sampai terjadi kelangkaan minyak goreng, terlebih menjelang bulan suci Ramadhan ini biasanya permintaan meningkat.
Baca Juga : Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto Menerima Kunjungan Kehormatan Duta Besar Arab Saudi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian diharapkan bekerjasama dengan perusahaan sawit yang memproduksi minyak goreng, memastikan keamanan pasokan dan stok sehingga harga minyak goreng di daerah ini tidak sampai melambung.
“Dengan masalah minyak goreng (harga murah) sudah susah dicari maka bupati harus segera mengambil langkah-langkah untuk menangani kelangkaan minyak goreng. Jangan sampai nanti membebani masyarakat,” demikian Hairis Salamad.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.