Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah Bambang Yantoko meminta kepada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) setempat agar bisa memprogramkan bantuan untuk rumah tidak layak huni (RTLH) untuk mewujudkan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat.
“Saat kami melaksanakan reses di Desa Tanjung Hanau banyak masyarakat mengusulkan program RTLH dan juga pembangunan rumah baru sebanyak 30 unit,” kata Bambang di Kuala Pembuang, Jumat.
Menurut dia, memang saat kunjungan kerja di daerah pemilihan II tersebut cukup banyak rumah masyarakat yang kurang layak, sehingga perlu dimasukkan dalam program tersebut.
Baca Juga : Beras Lokal Perlu di Maksimalkan, Agar Menjadi Produk Unggulan Daerah
Hal ini sebagai upaya dari pemkab untuk mengurangi rumah tidak layak di wilayah tersebut, sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Kalau kita lihat dengan keadaannya di desa tersebut banyak rumah warga yang tidak layak huni. Makanya kami harap instansi terkait bisa melakukan pendataan terhadap masyarakat Seruyan, sehingga bantuan itu bisa tepat sasaran,” ungkapnya.
Lanjut dia menjelaskan, dengan adanya pendataan langsung ke lapangan tentu hal ini sangat membantu agar program tersebut dapat benar-benar menyentuh masyarakat yang memang memerlukan seperti halnya di Desa Tanjung Hanau.
Baca Juga : Beras Lokal Perlu di Maksimalkan, Agar Menjadi Produk Unggulan Daerah
Politisi Partai Golongan Karya itu menambahkan, Desa Tanjung Hanau merupakan salah satu desa yang berada di bantaran sungai Seruyan. Memang di wilayah tersebut masih banyak masyarakat memiliki perekonomian menengah ke bawah, dan hal tersebut tentu berdampak pada sektor permukiman karena kesulitan memperbaiki rumah.
“Memang kondosi perekonomian masyarakat di pelosok ini cukup sulit, makanya untuk memperbaiki rumah saja mereka lakukan sendiri. Bagi yang bisa, tapi bagi yang tidak bisa hanya berharap adanya bantuan dari Pemkab Seruyan,” demikian Bambang.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.