banner 130x650

Pasukan Merah dan Tantara Lawung Adat Mandau Talawang Akan Kawal Sampai Warga Eks Dukuh Bengkuang Mendapatkan Dukuhnya Kembali

Pasukan Merah

Panglima Tantara Lawung Adat Mandau Talawang Kalimantan Tengah dan Ketua Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR)  Kotawaringin Timur akan mengawal eks warga karena hilangnya Dukuh Bengkuang di desa Pantai Harapan Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur.

Ricko Kristolelu mengatakan ada oknum seorang perangkat Kecamatan tapi tidak paham mengenai perbedaan SKT-Sertifikat dan SK Kewilayahan Definitif.

“Sangat wajar kalau tanah atau kepemilikan lahan itu berpindah tangan antar warga, bukan hanya di Dukuh Bengkuang, di Kota saja orang jual beli rumah atau pun tanah banyak terjadi, bukan kampung atau dukuhnya yang dijual belikan,” katanya, Senin 9 Desember 2024.

Yang kami persoalkan ini bukan masalah personal atau per individu (Sertifikat/SKT) tapi SK Dukuh Bengkuang apakah bisa dipindahkan atau digarap Perusahaan.

“Sehebat apa sih perusahaan itu bisa mengambil alih Dukuh yang notabene pemukiman warga digarap menjadi perkebunan lahan sawit,” tegasnya.

BACA JUGA :  Desa Tangkarobah Banjir Parah, Belum Ada Tindakan Pemda Kotim!

Pasukan Merah

Kami Tantara Lawung Adat Mandau Talawang Kalteng dan Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) beserta LBH Feradi WPI Kalteng merasa aneh dengan adanya oknum Kecamataan yang bernama Muhammad Nasir yang menjabat sebagai Kasi Pelayanan Masyarakat yang merupakan pegawai Kecamatan bisa berstatement seperti itu.

“Bukannya melayani masyarakat tapi melayani perusahaan. Ini yang bermasalah antara PT. WNL dengan masyarakat eks Dukuh Bengkuang, bukan masyarakat dengan Pemerintah Kecamatan Cempaga Hulu,” tukasnya.

Selain itu kata Ricko apakah Muhammad Nasir merupakan pegawai perusahaan juga? Apa kepentingan saudara Nasir dalam case ini, sedangkan pihak Perusahaan saja tidak berkomentar ?

“Seharusnya Muhamad Nasir sebagai Kasi Pelayanan Masyarakat di Kecamatan
Cempaga Hulu justru prihatin dan membantu masyarakatnya untuk menggali realita dan fakta, tapi malah seolah-olah menjadi perwakilan perusahaan PT WNL,” tegasnya.

“Apakah pendapat Muhammad Nasir itu mengatasnamakan Pemerintah Kecamatan,” tambah Ricko.

BACA JUGA :  Guru dan Wali Murid TK Nurul Iman Sampit Adu Kemampuan Lomba Menyanyi Religi

Kemudian terkait statement Muhammad Nasir yang mengatakan bukan hanya Dukuh tapi Desa saja ada yang tidak ada SK,yang benar saja? Tolong Muhammad Nasir, kata Ricko, “Sebutkan 1 saja Desa yang ada SK atau tanpa SK yang digarap atau tergusur oleh perusahaan pemukimannya seperti yang dialami warga eks Dukuh Bangkuang,” tutup Ricko Kristolelu Panglima Tantara Lawung Adat Mandau Talawang.

Senada dengan Panglima Tantara Lawung Adat Mandau Talawang Kalteng, Armanto Ketua Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Kotim dengan tegas mengatakan, untuk permasalahan Dukuh Bengkuang jangan ada yang berani main-main dengan ini.

“Kami akan kawal Eks warga Dukuh Bengkuang sampai mendapatkan kembali Dukuhnya, jangan ada yang main-main akan berhadapan dengan kami Pasukan Merah Kotim,” pungkasnya.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca