Lely Candra gagal nikah dan pasrah setelah uang sebesar Rp. 122 juta hilang akibat ikut investasi bodong yang dilakukan oleh PN (19). PN yang sudah ditetap tersangka kasus investasi bodong oleh Polresta Balikpapan Kalimantan Timur.
Diketahui, uang sejatinya akan digunakan untuk pernikahannya, raib begitu dia investasikan yang ditawarkan oleh PN. Tidak tanggung-tanggung total Rp.122 juta digelontorkan demi meraup keuntungan yang dijanjikan PN.
Akibatnya, cita-cita membangun mahligai rumah tangga bahagia yang dijadwalkan Juli 2022 mendatang, terpaksa ditunda.
“Niat hati saya pengin inves ini karena tahun depan mau nikah supaya tidak dipakai uangnya, saya investasi, sekalinya bukannya untung malah rugi,” kesal wanita yang tinggal di Kutai Kartanegara (Kukar) kepada media ini saat dikonfirmasi melalui pesan Instagram Selasa (28/9/2021) yang lalu.
Dia mengaku uang tersebut hasil tabungan bersama kekasihnya, untuk melaksanakan pernikahan pada Juli 2022 yang akan datang.
“ Terpaksa ditunda,” ucapnya.
Menurutnya, keikutsertaan dalam investasi yang ditawarkan PN bermula saat ia mengikuti akun Instagram salah satu admin.
“Nah pertama saya itu ikut cuma 3.200 (Rp 3,2 juta, Red) setelah 15 hari balik menjadi 4.700 (Rp 4,7 juta, Red),” ujarnya.
Melihat untung yang berlipat tersebut Lely pun semakin tergiur karena dalam waktu singkat cuan jutaan didapat. Promo-promo diberikan oleh sang admin dengan keuntungan yang menggiurkan.
“Saya ikut terus sampai akhirnya mereka ini selalu ada promo dari yang 10 hari, sembilan hari sampai ada tujuh hari waktu itu padahal kan awalnya 15 hari tapi namanya saya ini ingin nabung jadi saya ikut terus tuh,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, nominal investasi pun dinaikkan dengan maksud laba juga semakin menggunung. Nilainya variatif mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 40 juta dikirim ke rekening atas nama PN. “Kalau sama untung Rp 200 juta, tapi uang saya sendiri Rp122 juta,” sebutnya.
Gelagat mencurigakan mulai terliha ketika Kamis (16/9/2021) saat para admin tersebut tidak lagi menerima uang oleh ownernya.
“16 September 2021 TF (Transfer, Red) ke adminnya sekalinya admin sudah tidak lagi dikirimi uang oleh owner nya (PN,Red) sehingga para admin ini menalangi uang para konsumennya,” jelasnya.
Dia mengaku kesal dengan PN karena uang jerih payahnya selama bekerja hilang begitu saja.
“Apalagi yang sudah tf (transfer, Red) ke PN pasti uang tidak akan balik lagi ‘kan. Sakit hati betul saya, uang kerja saya hilang gitu saja walaupun admin ganti tapi tidak secepat itu, jadinya rencana pernikahan kami dibatalkan dulu sampai dana balik modal,” tambahnya.
Menurutnya efek domino dari kasus tersebut yang menanggung beban besar adalah para admin karena menanggung ganti kerugian para konsumen.
“Kasihan mas para admin sekarang lagi mutar otak untuk ganti uang para customer sampai mereka habis-habisan sedangkan PN ini cuma ditahan dan tidak mengganti uang mereka,” tuturnya.
Atas kejadian tersebut Lely mengaku ikhlas dan menjadikan pelajaran kepada masyarakat agar tidak mudah tergiur tawaran untung besar yang bisa diraih dalam waktu singkat.
“Gak papa Mas, jadikan pelajaran saja kalau mau uang ya kerja,” jawabnya.
Informasi terkini, korban investasi yang ditawarkan PN bertambah menyusul ada tujuh orang yang melayangkan laporan. Sehingga total mencapai 227 orang.
“Masih diinventarisir, ada tujuh lagi yang terupdate,” terang Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro melalui aplikasi kirim pesan kepada awak media.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.