Kasus pembuangan bayi di Sampit, Kotawaringin Timur terjadi kembali di sungai Mentaya dekat dermaga penyebarangan kapal yang ditemukan oleh awak kapal angkutan setempat.
Dibuat gempar dengan pembuangan bayi di sungai Mentaya itu masih lengkap dengan tembuni yang tidak di potong, dan larut hingga sekujur badan bayi mungil itu telah membiru.
Menurut dari informasi yang didapat dari lokasi kejadian, beruntungnya bayi mungil nan malang yang berjenis kelamin perempuan itu masih berbadan utuh tanpa kekurangan.
Bayi larut itu ditemukan dan diangkat oleh petugas awak kapal angkutan sekitar 14.20 WIB pada Sabtu, 18 Juni 2022 di daerah penyebarangan kapal Fery Sampit – Seranau.
Baca Juga : Warga Sampit di Gegerkan Penemuan Bayi Kembali, Begini Kondisinya !
“Tidak sengaja saat kami lagi bongkar muatan barang kapal, lihat di dekat sampah sungai ada yang larut kaya manusia. Tepat dibawah dermaganya, dan ternyata seorang bayi yang dibuang hidup-hidup,” ucap Ami seorang pertugas Dermaga pada Minggu, 19 Juni 2022.
Warga yang melihat kejadian tersebut merasakan tersayat hati dan miris atas kekejian Orang Tua yang tega membuang anaknya di sungai Mentaya dan masih dengan kondisi baru lahir.
Mengapa tidak, banyak sekali perempuan yang telah berumah tangga ingin memiliki anak. Atas kasus ini menjadi sorotan publik, karena Kota Sampit di bulan Februari lalu juga terjadi kasus pembuangan anak di dalam sebuah kerdus.
“Gak tega, kesian liatnya. Semoga anak itu kelak dapat syurga dari Tuhan,” ucap Ananda warga pinggir sungai dekat dermaga yang menanggapi kasus ini.
Baca Juga : Warga Sampit Geger! Ini Kronologi Kasus Losmen Nurwanti di Baamang
Kendati demikian, nasib malang anak bayi itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Murjani Sampit guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas berwenang.
Warga sekitar juga mengharapkan pelaku pembuangan anak ini segera ditemukan, agar mendapatkan hukuman dan sanksi yang setimpal dengan perbuatannya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (4)
Komentar ditutup.