banner 130x650

Penomena El Nino 2023 Oktober Masih Garang, Wilayah Indonesia Mengalamo Kekeringan  

el nino

Kepala Badan Meteorologi, Klimiatogi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memberikan upate soal perkembang El Nino 2023. Sesuai hasil prediksi BMKG, puncak fenomena El Nino akan terjadi pada bulan September 2023.

BMKG juga mengatakan puncak El Nino masih berlanjut di Oktober ini seiring terjadinya peningkatan cuaca panas mendidih yang sangat ekstrim di berbagai wilayah Indonesia.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghadiri rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka untuk membahas mitigasi dampak fenomena El Nino yang sedang melanda Indonesia. Beberapa jajaran Presiden turut menghadiri rapat terbatas ini yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi.

BACA JUGA :  Memukau! 2 Dosen Cantik STKIP Muhammadiyah Sampit Berhasil Selesaikan Penelitian

Dalam rapat tersebut, Presiden Joko Widodo dan jajarannya membahas berbagai aspek terkait El Nino, termasuk masalah kekeringan, ketersediaan air bersih, situasi pertanian, serta antisipasi dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). El Nino merupakan fenomena iklim yang dapat memengaruhi pola cuaca di berbagai wilayah, menyebabkan kemarau yang panjang dan cuaca ekstrem.

Menurut Dwikorita, perkembangan kondisi El Nino dari data satelit terkini diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir Oktober. Kemudian, pada bulan November, akan terjadi transisi dari musim kemarau ke musim hujan. El Nino diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun, Dwikorita menekankan bahwa ada harapan dengan masuknya angin monsun dari arah Asia mulai November.

BACA JUGA :  Presiden RI Hadiri Acara Temu Akbar Pasukan Merah-TBBR di Pontianak

“Alhamdulillah karena adanya angin monsun dari arah Asia sudah masuk mulai November, jadi insya allah akan mulai turun hujan di bulan November. Artinya pengaruh El Nino akan mulai tersapu oleh hujan sehingga diharapkan kemarau kering insya allah berakhir secara bertahap”, jelas Dwikorita Karnawati.

Dwikorita menghimbau masyarakat untuk berhati-hati agar tidak mengakibatkan nyala api karena kondisi masih kering sehingga jika terjadi kebakaran maka pemadaman akan sulit dilakukan.

Sebagai penutup Dwikorita mengapresiasi BNPB, KLHK, TNI dan BRIN yang telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi kabut asap dan mencegah transboundary haze.

1135x1600

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca