Kementerian PPN/Bappenas mengatakan realisasi pembangunan food estate di Kalimantan Tengah baru sedikit di atas 50 persen dari target yang mencapai 165 ribu hektare (ha). Jika tidak meleset, pembangunan akan berlangsung sampai 2024 mendatang.
“Target di Kalimantan Tengah 165 ribu ha, tapi sekarang realisasi sedikit di atas separuhnya,” ucap Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Scenaider Clasein Hasudungan Siahaan dalam Kick Off Meeting Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023, Kamis, 17 Februari 2022.
Sementara, realisasi pembangunan food estate di Sumatera Utara baru 1.000 ha. Rencananya, food estate tersebut akan dibangun hingga 20 ribu ha.
Baca Juga : Denda Adat Sengketa Lahan 6 Miliar, PT SLM Diberi Waktu 21 Hari !!!
Kementerian PPN/Bappenas mengatakan realisasi pembangunan food estate di Kalimantan Tengah baru sedikit di atas 50 persen dari target yang mencapai 165 ribu hektare (ha). Jika tidak meleset, pembangunan akan berlangsung sampai 2024 mendatang.
Di sisi lain, pembangunan food estate di Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mencapai target, yakni 10 ribu ha. Meski begitu, masih ada masalah irigasi sehingga hasilnya belum maksimal.
“Tapi masalah irigasi, airnya masih terbatas yang NTT jadi hasil belum maksimal,” jelas Scenaider.
Baca Juga : Minta Masyarakat Tanami Lahan Yang Tak Bertuan, Apa Alasannya ?
Ia mengatakan seluruh food estate yang dibangun akan membuat ketersediaan beras di dalam negeri menjadi 44 juta ton, produksi jagung sebanyak 33,01 juta ton, serta produksi daging 5,6 juta ton. Proyek food estate sendiri dimulai pada 2021 dan berakhir pada 2024 mendatang. Hal ini berarti, pemerintah hanya punya sisa dua tahun lagi untuk menyelesaikan seluruh target yang ditetapkan.
“Dengan target yang besar dan lokasi yang banyak, perlu ditentukan fokus kawasan dan target yang akan diselesaikan pada 2024,” tutup Scenaider.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.