banner 130x650

Prihatin! Usia Pernikahan Dini di Kotim Membludak, Orang Tua Harus Perketat Pengawasan

Pernikahan
Foto : Hj Megawati - Anggota Komisi III DPRD Kotim

Tingginya angka perceraian di Kotim yang dilatarbelakangi pernikahan anak usia dini. Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotim Hj.Megawati, merasa prihatin tingginya angka perceraian akibat pernikahan dini.

“Ini masih menjadi masalah klasik. Serta pekerjaan rumah yang belum mampu terselesaikan, sehingga banyak melahirkan janda muda. Dan juga berdampak terhadap anak yang menjadi hasil pernikahan dini bisa terlantar,” kata Hj Megawati pada Selasa, 20 Juni 2023.

Dirinya mengatakan. Tingginya fenomena pernikahan dini di daerah. Tidak lepas dari pengaruh lingkungan pergaulan. Informasi dan komunikasi yang begitu pesat, kurangnya pendidikan dan pembangunan karakter anak muda. Serta lemahnya pengawasan orangtua sedari dini.

banner 1706 x 2560

Baca Juga :

DPRD Kotim Terus Perjuangkan Jaringan Listrik di Akhir Masa Jabatan

“Masalah ini perlu ada tindakan nyata. Karena kalau pernikahan dini ini sampai meningkat patut dipertanyakan. Apa yang sedang terjadi pada kota ini. Maka seluruh elemen masyarakat juga harus memerhatikan masalah ini,” ujar Megawati.

BACA JUGA :  Banjir, Menurut Legislator Ini Merupakan Gambaran Kerusakan Lingkungan

Politisi Partai Amanat Nasional ini juga mengatakan. Masalah pernikahan dini butuh sinergitas semua pihak. Termasuk peran orang tua. Karena masa remaja adalah masa di mana mencari jati diri. Sehingga. Jangan sampai terjatuh pada pernikahan usia dini apalagi pada umur sekolah.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Kotim Bungkam, Rimbun : Tak Ingin Ambil Keputusan Yang Salah

“Para orang tua jangan mudah begitu saja menikahkan anaknya. Apalagi pada saat umur belum produktif. Sehingga rawan terjadi perceraian, Orang tua harus mengoptimalkan perannya, karena peran orang tua pada fase usia anak menginjak remaja sangat di butuhkan,” tutupnya.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

1135x1600

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca