DPRD Kotim, Kalimantan Tengah memberikan penegasan bahwa sumber air di daerah yang sering terjadi kebakaran harus dijaga. Hal ini penting untuk mengatasi masalah kekeringan dan kebakaran hutan di Bumi Habaring Hurung.
Anggota DPRD Kotim, Hj. Mariani, menyarankan agar pembuatan sumur bor dan penyediaan tondon besar dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
“Sumber air memang harus dibangun di sentra-sentra yang selama ini menjadi daerah kebakaran,” ujarnya pada Kamis, 20 April 2023.
Mariani juga menyebut bahwa pada musim kemarau, sungai di sekitar daerah tersebut seringkali mengering, sehingga mencari sumber air menjadi sangat sulit. Hal ini terutama terjadi di Kelurahan Kota Besi Hilir, Kecamatan Kota Besi yang sering mengalami kekeringan dan karhutla hampir setiap tahunnya.
Oleh karena itu, masyarakat setempat telah mengusulkan pembuatan sumur bor agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih.
Baca Juga :
DPRD Minta Polres Kotim Perketat Kamtibmas di Lingkup Masyarakat
“Apalagi ini juga termasuk dalam usulan masyarakat setempat, yang artinya memang diperlukan pembuatan sumur bor. Bahkan juga bisa digunakan masyarakat untuk mendapatkan air bersih,” kata Mariani.
Ia berharap pemerintah setempat dapat memperhatikan usulan masyarakat terkait pembuatan sumur bor dan pengadaan tondon air, terutama di daerah yang rentan terjadi karhutla dan kekurangan air bersih.
Mariani menekankan bahwa pembuatan sumur bor dan penyediaan tondon air sangat penting bagi daerah yang rawan terjadi karhutla. Sumur bor dan tondon air dapat membantu meminimalkan kerusakan yang terjadi saat terjadi kebakaran, sehingga dapat lebih cepat dan mudah diatasi. Selain itu, masyarakat setempat juga dapat memanfaatkan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
“Selain pembuatan sumur bor, khususnya di kelurahan itu juga meminta pengadaan tandon air, sehingga ketika sumur kering masih bisa diatasi dengan stok air yang ada,” tambah Mariani.
Baca Juga :
DPRD Kotim Desak BBPOM Bekerja Sama Dengan Pemkab Untuk Sidak Takjil
Diharapkan, pemerintah setempat dapat segera mengambil tindakan untuk mewujudkan usulan masyarakat tersebut agar dapat mengurangi risiko terjadinya karhutla dan kekeringan di daerah tersebut.
Sementara itu pada Kamis, 13 April 2023 sekitar pukul 10.45 Wib, sebanyak tujuh rumah ludes akibat kebakaran yang terjadi di Kecamatan Baamang, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Musibah kebakaran tersebut terjadi di Jalan Baamang I Gang Madangkara Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang. Warga dikagetkan dengan kemunculan api yang tiba-tiba membesar dan mengeluarkan asap hitam yang membubung tinggi.
“Hasil pendataan kami, ada tujuh rumah yang benar-benar hangus terbakar. Satu rumah lainnya itu dibongkar sebagian dindingnya untuk memblokir agar api tidak terus meluas,” kata Lurah Baamang Hulu, Rudi Setiawan di Sampit.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.