Berbicara soal cinta, erat kaitannya dengan kebahagiaan dan rasa tertarik pada orang lain. Tapi, tahukah kamu bila jatuh cinta dan mencintai memiliki pengertian yang berbeda?
Perbedaannya terletak pada waktu dan tahap hubungan dengan orang lain. Menurut psikolog sosial Theresa E. DiDonato, Ph.D, tidak ada jatuh cinta pada pandangan pertama apalagi sampai mencintai amat dalam.
“Percikan yang diartikan cinta ketika terjadi pada pandangan pertama sebenarnya lebih tepat digambarkan sebagai daya tarik yang kuat,” kata DiDonato seperti dikutip Brides.
Dari percikan itu, barulah kemudian perasaan berkembang. Lalu dengan adanya keterbukaan dapat menentukan hubungan di masa depan.
“Hubungan romantis melibatkan komponen emosional, kognitif, dan perilaku. Ini bukan sesuatu yang terjadi secara instan, tapi cenderung muncul seiring waktu,” kata DiDonato.
Dirinya menyarankan, untuk dapat mendefinisikan cinta maka harus mempertimbangkan keterikatan emosional berdasarkan kualitas hubungan, gairah, keintiman, dan komitmen. Sebelum mengetahui jenis cinta yang tengah dirasakan, ada baiknya untuk memahami perbedaan antara jatuh cinta dengan mencintai.
1. Jatuh cinta sangat emosional
Saat seseorang jatuh cinta, ada perbedaan utama yang berkaitan dengan emosi. Secara khusus, ketika seseorang sedang jatuh cinta dia merasakan hasrat yang kuat dan hampir tidak bisa dijelaskan.
“Kegembiraan dan keajaiban cinta akan terasa di tahap awal. Ini adalah fase yang tidak terlupakan dalam kehidupan bersama pasangan,” kata terapis pernikahan dan keluarga Kathy McCoy, Ph.D.
Faktanya, jatuh cinta sering kali berarti merindukan seseorang, terus memikirkannya, dan ingin menghabiskan waktu bersama saat terpisah.
Baca Juga : Tahukah Kamu, Fantasi Pria Tak Mesti Hubungan Seks Lohhh !
2. Mencintai tidak didasarkan pada pusaran emosi
Bila jatuh cinta terasa sangat emosional, beda halnya dengan mencintai. Cinta yang dewasa tumbuh dari keterikatan yang berkembang. Entah itu terhadap pasangan, teman, orang tua, atau anak. Ada perasaan kuat yang berasal dari keterikatan yang mengakar, bukan lagi sekadar gairah atau peningkatan emosional.
“Setelah fantasi dan ilusi mulai menghilang, maka fokusnya terhadap sesuatu yang jauh lebih baik yakni cinta yang realistis dan berkelanjutan,” kata McCoy.
3. Jatuh cinta bisa memudar
Seiring berjalannya waktu, perasaan yang mendalam ketika jatuh cinta dapat pudar. Rasa memuja yang intens pada awalnya bisa saja hilang. Jatuh cinta pada seseorang di hari ini bukan jaminan rasa itu akan tetap bertahan untuk selamanya.
“Sama halnya dengan hal lain, perasaan jatuh cinta terhadap seseorang juga dapat berlalu seiring berjalannya waktu,” kata McCoy. “Bahkan ada kemungkinan timbul jatuh cinta yang baru,” tambahnya.
4. Mencintai seseorang lebih permanen
Berbeda dengan jatuh cinta, mencintai akan lebih tahan lama. Bahkan meskipun orang yang dicintai itu telah mengecewakan berkali-kali. Ketika sudah sampai pada tahap mencintai, seseorang akan terus memedulikan orang yang dicintai pada tingkat tertentu. Ini juga yang menjadi alasan seseorang bisa tetap mencintai mantannya, bahkan meskipun hubungannya sudah lama berakhir.
“Mencintai membuat seseorang menerima orang lain, dengan kekuatan dan kelemahannya. Ini dapat membuat perbedaan luar biasa dalam hubungan,” kata McCoy.
Mencintai menjadi sumber kenyamanan abadi, keamanan emosional, dan kegembiraan yang berkelanjutan. Ketika pasangan melihat satu sama lain secara realistis dan mulai mengenal dengan baik, maka mereka cenderung tidak akan mengecewakan satu sama lain.
Baca Juga : Kisruh Politik di DPRD Kotim Jangan Korbankan Kepentingan Masyarakat
5. Jatuh cinta bisa berpaling
Saat jatuh cinta, koneksi seseorang mungkin tidak cukup kuat untuk melewati tantangan yang ada. Misalnya ketika ada masalah dalam hubungan.
Seseorang yang masih ada dalam tahap jatuh cinta mungkin lebih memilih pergi dan tidak ingin bertahan lebih lama di masa-masa sulit. Namun ketika merasakan cinta yang lebih dalam, gairah tersebut dapat terus muncul walau muncul tantangan dalam hubungan.
Baca Juga : Dewan Soroti Penemuan Mayat di Kotim Kian Marak
6. Mencintai membuat pasangan bertahan
Saat sudah dalam tahap mencintai, pasangan akan cukup kuat untuk mengatasi permasalahan dan menjaga hubungan tetap bertahan. Hal ini dikarenakan ikatan satu sama lain begitu melekat sehingga masalah benar-benar bisa membuat pasangan lebih dekat.
Saat seseorang jatuh cinta dengan pasangannya, maka dia dapat mengembangkan rasa cinta yang lebih dalam seiring berjalannya waktu untuk berkomitmen pada hubungan tersebut. Setiap pasangan membuat pengorbanan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.
Mereka akan menghasilkan versi terbaik dari dirinya sendiri. Ketika pasangan menikmati menghabiskan waktu bersama, mereka lebih termotivasi untuk tumbuh bersama, mengambil risiko, dan membuat hidup satu sama lain lebih baik.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.