Walaupun kran ekspor hasil dari minyak kelapa sawit sudah dibuka dan sudah adanya ketetapan harga dari pemerintah provinsi terkait harga tanda buah segar (TBS). Akan tetapi masih saja tidak ada tanda –tanda peningkatan harga untuk sawit milik masyarakat atau petani di daerah ini.
Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rinie Anderson menyebut harapan sejak dibukanya kran ekspor ini bisa memperbaiki harga ternyata tidak demikian harga jual masih stagnan seperti sebelumnya.
Kondisi ini kata dia juga diharapkan menjadi perhatian dan pengawasan dari pemerintah daerah dalam hal ini melalui Dinas Perkebunan yang ditugaskan di Provinsi Kalimantan Tengah.
“Harga dari informasi yang kami dapatkan masih seperti kemarin saja tidak ada peningkatan,” kata Rinie, Jumat, 29 Mei 2022.
Sehingga kata ia menyebutkan tidak ada pengaruh signifikan dihari pertama ketepatan harga dan dibukanya kran ekspor minyak sawit ini untuk mereka ditingkat petani.
Rinie menyebutkan dengan harga sawit turun jauh dari sebelumnya tentunya akan berpengaruh terhadap ekonomi kalangan masyarakat yang selama ini mengandalkan komoditas itu.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.