75 warga menjadi korban yang diduga terpapar gas H2S dari perusahaan PT Sorik Marapi Geotermal Power (SMGP) yang berada di desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kamis 22 Februari 2024.
Korban yang terpapar gas H2S langsung dilarikan dan di rawat di dua rumah sakit, 40 orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan, dan 35 orang di Permata Madina, total berjumlah 75 orang, 5 diantaranya merupakan anak-anak.
Bupati Madina HM Jafar Sukhairi bersama Wabup Atika Azmi Utammi yang datang melihat kondisi korban menyayangkan peristiwa yang sudah terjadi berulang kali.
“Patut kita sayangkan bahwa kejadian ini sudah berulang kali,” kata Sukhairi, Kamis malam 22 Februari 2024, saat melihat kondisi korban.
Dikatakan Sukhairi, pihak Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) saat melakukan uji sumur 01 PT SMGP berada dilokasi.
“Apakah ini kesalahan teknis, atau hal lainnya kita serahkan kepada pihak yang berwenang,” sebut Sukhairi.
Terkait dengan kondisi para korban, Sukhairi meneyebutkan masih bisa ditangani dengan baik.
“Sampai saat ini menurut keterangan dari dokter para korban masih bisa ditangani baik, dan belum ada yang kritis,” katanya.
Sebelumnya kebocoran pipa PT SMGP terjadi pada pukul 19.15 wib saat percobaan pembukaan lubang bor yang mengakibatkan dugaan menyebarnya H2S disekitar lokasi lubang bor dan mengakibatkan banyaknya masyarakat yg mengalami muntah-muntah dan lemas.
Akibat kejadian itu sudah banyak masyarakat yang di evakuasi ke desa Sibanggor Jae dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan dan Permata Madina untuk mendapatkan perawatan.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.