Imbas dari adanya pabrik pengolahan buah kelapa sawit yang baru beroperasi di wilayah lingkungan RT 006 Desa Bangkal Kecamatan Seruyan Raya Kabupaten Seruyan memunculkan permasalahan baru bagi warga sekitar pabrik tersebut.
Banyak keluhan warga yang di sampaikan baik melalui percakapan dari mulut ke mulut sampai tulisan pada status media sosial warga yang isinya mengeluhkan bau akibat limbah pengolahan kelapa sawit milik PT Permata Timur Lestari.
Arman Sinurat, SH merupakan seorang
Praktisi Hukum yang juga sebagai Advokad yang tinggal disekitar keberadaan pabrik saat ditemui di Kantor Pengacara Arman Sinurat, SH dan Rekan juga mengeluhkan hal yang sama.
Ia pun turut angkat bicara terkait polusi udara dan pencermaran udara yg menimbulkan aroma tidak sedap yang saat ini jadi perbincangan di masyarakat. Intinya ini sudah masuk dalam ranah pencemaran lingkungan.
“Kita minta perusahaan agar meminimalisir bau yg ditimbulkan dan perusahaan harus memberikan kompensasi terhadap warga yang terdampak,” paparnya, Jum’at (26/4/2024)
Dirinya juga mempertanyakan izin dumping yg dimiliki oleh perusahaan.
“Kalau pengelolaan sudah sesuai dgn apa yg diamantkan dalam UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No.32 tahun 2009 dan izin lingkungan yg mungki telah mereka terima seharusnya proses yg dilakukan oleh perusahaan tidak lagi menimbulkan polusi dan mencemari lingkungan,” tegasnya.
Menurutnya, menajemen perusahaan harus duduk bersama dengan warga sekitar untuk membahas permasalahan ini.
Lukmanul Hakim yang merupakan salah seorang tokon masyarakat setempat juga menyampaikan hal yang sama, menurutnya sebelum adanya pabrik tersebut tidak ada bau yang mengganggu penciuman seperti apa yang terjadi saat ini.
“Saat ini kami samgat merasa terganggu sekali dengan bau limbah pabrik yang baru ini, apalagi angin mengarah ketempat saya baunya sangat luar biasa,” papatnya.
Menurutnya, pabrik yang baru ini sebelumnya tanpa ada sosialisasi kepada masyarakat jadi masyarakat kena imbasnya.
“Untuk itu kepada pemerintah setempat pabrik yang baru ini bagaimana menangani limbahnya. Tolong kami jangan hanya mencium baunya tolong pihak perusahaan harus mengerti dengan warga,” pungkasnya.
