banner 120x600

Wabup Kotim : Perlu Kerjasama Semua Pihak Untuk Atasi Stunting

Kotim
Foto : Ilustrasi stunting

Penanganan dan penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus dilakukan. Berbagai program telah digulirkan pemerintah setempat untuk mengatasi gagal tumbuh pada anak tersebut.

Wakil Bupati (Wabup) Kotim Irawati mengatakan untuk menunjang keberhasilan penanganan stunting tersebut, diperlukan kerjasama semua pihak untuk turut serta mengatasi masalah tersebut.

“Penanganan stunting di Kotim perlu kerjasama dari berbagai pihak sesuai dengan bidangnya masing-masing. Mulai dari lingkup yang besar, hingga lingkup yang terkecil,” ujar Wakil Bupati sekaligus ketua pelaksana percepatan penurunan stunting (PPS) Kabupaten Kotim, Irawati, pada Kamis, 04 Mei 2023.

Baca Juga :

Dinkes Kotim Pantau Perkembangan Covid-19 Pasca Lebaran dan Kotim Bersholawat

Dikatakannya, pemerintah daerah akan terus melakukan upaya dan berkoordinasi dengan berbagai pihak dari yang terbesar hingga yang terkecil dalam menangani stunting tersebut.

Dirinya mengatakan, perlu adanya pencegahan terhadap anak secara tepat agar angka stunting bisa diturunkan. Selain itu, edukasi juga perlu dilakukan. Karena kesadaran terhadap hidup sehat dan bersih di lingkup keluarga merupakan strategi jitu untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.

BACA JUGA :  Bupati Kotim : Persiapkan Diri, PORPROV Resmi Digelar Pada 26 Juli 2023 di Bumi Habaring Hurung

“Kita akan terus berkoordinasi dari pemerintah kabupaten hingga yang terkecil (kepala desa) untuk sama-sama menangani stunting ini. Kesadaran hidup bersih juga perlu digalakkan. Karena salah satu penyebabnya adalah pola hidup yang tidak sehat,” imbuhnya.

Kotim
Photo : Acara rembuk stunting yang digelar di balai BKKBN Kecamatan Baamang

Dirinya berharap, dengan berbagai upaya dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak sesuai dengan bidangnya masing-masing, maka target nasional penurunan angka stunting sebesar 14 persen di tahun 2023 akan bisa tercapai.

“Dengan sinergitas kita bersama, kita optimis angka stunting bisa turun menjadi 14 persen di tahun 2024 sesuai dengan target pemerintah pusat,” ucapnya.

Sementara itu, kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kotim Imam Subekti mengatakan pihaknya akan segera menyalurkan dana alokasi khusus (DAK) yang telah diterima untuk penanganan stunting di Kotim. Hal tersebut merupakan bukti keseriusan dan kepedulian pemerintah terhadap masalah tersebut.

Baca Juga :

BMKG Kotim Sebut Cuaca Berangsur Kembali Normal, Kotim Mulai Masuki Masa Peralihan Musim

“Kita telah menerima dana DAK dari pemerintah pusat untuk triwulan pertama. Ini segera kita gunakan untuk penanganan stunting ini,” tuturnya.

BACA JUGA :  Lekatkan Kelestarian Tradisi Bubur Asyura, Pemkab Kotim Gelar Festival di Ikon Jelawat Sampit

Disisi lain, penanganan stunting ditingkat kecamatan sudah berjalan. Kecamatan Baamang adalah salah satu kecamatan yang telah menjalankan program penurunan angka stunting tersebut. Camaat Baamang Sufiansyah mengatakan siap mendukung dan bekerjasama dengan pemerintah untuk menurunkan angka stunting diwilayah kecamatan Baamang.

“Kita siap mendukung dan bekerjasama dengan pemerintah untuk menjalankan program-program yang dicetuskan untuk menangani stunting ini,” tandasnya.

1135x1600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page

%d blogger menyukai ini: