Penanganan dan penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus dilakukan. Berbagai program telah digulirkan pemerintah setempat untuk mengatasi gagal tumbuh pada anak tersebut.
Wakil Bupati (Wabup) Kotim Irawati mengatakan untuk menunjang keberhasilan penanganan stunting tersebut, diperlukan kerjasama semua pihak untuk turut serta mengatasi masalah tersebut.
“Penanganan stunting di Kotim perlu kerjasama dari berbagai pihak sesuai dengan bidangnya masing-masing. Mulai dari lingkup yang besar, hingga lingkup yang terkecil,” ujar Wakil Bupati sekaligus ketua pelaksana percepatan penurunan stunting (PPS) Kabupaten Kotim, Irawati, pada Kamis, 04 Mei 2023.
Baca Juga :
Dinkes Kotim Pantau Perkembangan Covid-19 Pasca Lebaran dan Kotim Bersholawat
Dikatakannya, pemerintah daerah akan terus melakukan upaya dan berkoordinasi dengan berbagai pihak dari yang terbesar hingga yang terkecil dalam menangani stunting tersebut.
Dirinya mengatakan, perlu adanya pencegahan terhadap anak secara tepat agar angka stunting bisa diturunkan. Selain itu, edukasi juga perlu dilakukan. Karena kesadaran terhadap hidup sehat dan bersih di lingkup keluarga merupakan strategi jitu untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.
“Kita akan terus berkoordinasi dari pemerintah kabupaten hingga yang terkecil (kepala desa) untuk sama-sama menangani stunting ini. Kesadaran hidup bersih juga perlu digalakkan. Karena salah satu penyebabnya adalah pola hidup yang tidak sehat,” imbuhnya.
Dirinya berharap, dengan berbagai upaya dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak sesuai dengan bidangnya masing-masing, maka target nasional penurunan angka stunting sebesar 14 persen di tahun 2023 akan bisa tercapai.
“Dengan sinergitas kita bersama, kita optimis angka stunting bisa turun menjadi 14 persen di tahun 2024 sesuai dengan target pemerintah pusat,” ucapnya.
Sementara itu, kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kotim Imam Subekti mengatakan pihaknya akan segera menyalurkan dana alokasi khusus (DAK) yang telah diterima untuk penanganan stunting di Kotim. Hal tersebut merupakan bukti keseriusan dan kepedulian pemerintah terhadap masalah tersebut.
Baca Juga :
BMKG Kotim Sebut Cuaca Berangsur Kembali Normal, Kotim Mulai Masuki Masa Peralihan Musim
“Kita telah menerima dana DAK dari pemerintah pusat untuk triwulan pertama. Ini segera kita gunakan untuk penanganan stunting ini,” tuturnya.
Disisi lain, penanganan stunting ditingkat kecamatan sudah berjalan. Kecamatan Baamang adalah salah satu kecamatan yang telah menjalankan program penurunan angka stunting tersebut. Camaat Baamang Sufiansyah mengatakan siap mendukung dan bekerjasama dengan pemerintah untuk menurunkan angka stunting diwilayah kecamatan Baamang.
“Kita siap mendukung dan bekerjasama dengan pemerintah untuk menjalankan program-program yang dicetuskan untuk menangani stunting ini,” tandasnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.