Pawai Pembangunan HUT ke-78 Republik Indonesia tahun 2023 di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengusung tema “Perjuangan dan Pembangunan”.
Kegiatan pawai pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) digelar pada Sabtu, 19 Agustus 2023 yang dimulai pukul 08.30 WIB dari Jalan Jendral Ahmad Yani hingga finish di Taman Kota Sampit.
Bupati Kotim, H Halikinnor membuka secara resmi pergelaran pawai pembangunan yang diikuti sebanyak 304 grup. Hal ini diikuti 5 kategori dari pejalan kaki pelajar/mahasiswa/umum, pejalan kaki masyarakat, drum band, sepeda hias dan mobil hias dari instansi SOPD Se-Kabupaten Kotim.
“Dengan semangat juang kemerdekaan dan kemajuan untuk membangun Kotawaringin Timur yang hebat. Mari kita bersama bergotong royong dalam memajukan daerah,” ucap Halikinnor pada Sabtu,19 Agustus 2023.
Baca Juga :
Bupati Beri Penghargaan BNNP Kalteng, Gagalkan 9,2Kg Sabu di Kotim
Ia menjelaskan, kegiatan pawai pembangunan ini digelar yang kedua kalinya setelah pandemi covid-19 lalu. Agenda tahunan ini menjadi salah satu program yang dinantikan sebagai penghibur masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur.
Dari tinjauan MentayaNet.com, ribuan penonton menutupi sejumlah lokasi pawai pembangunan 17 Agustus. Tak terlepas dari semangat peserta pawai yang kian menghidupkan suasana pawai ditengah panas menyengat.
H Halikinnor menekankan, nantinya akan dipilih juara masing-masing kategori. Informasi saat ini, pengumuman akan disampaikan saat HUT Kabupaten Kotawaringin Timur pada 07 Januari 2024 mendatang.
Ia mengapresiasi seluruh peserta yang mengikuti rangkaian pawai pembangunan HUT ke-78 Republik Indonesia tahun 2023 yang mencapai 10 ribu peserta, terutama peserta terbanyak diikuti oleh Persatuan Setia Hati Terate (PSHT) yang mencapai 600 orang.
Baca Juga :
Spektakuler! Kecamatan Teluk Sampit dan Nelayan Bentangkan Bendera Sepanjang 78 Meter
“Luar biasa sekali peserta setiap tahun yang kian membludak. Tahun ini juga banyak ide-ide menarik dan baru. Kegiatan ini sebagai sarana meningkatkan SDM yang bermartabat dan hebat. Ditambah dengan mengundang banyak pengunjung ke daerah kita,” ungkapnya.
Harapannya, ia meminta kepada seluruh masyarakat Habaring Hurung agar tetap melestarikan budaya dan adat istiadat daerah yang harus melekat kepada generasi penerus bangsa.
“Ini baru semangat bersama dalam membangun dan menjaga daerah. Terutama dalam menggunakan busana adat daerah lokal, ditambah dengan tarian kreasi menjadi perpaduan yang unik. Saya minta tetap lekatkan kebudayaan di hati kita,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.