banner 130x650

Kecelakaan di Kotim Kian Marak, Desak Pemkab Segera Ambil Tindakan

KOTIM
Foto : Anggota Komisi IV DPRD Kotim, Bima Santoso.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kotim, Bima Santoso mendesak pemerintah daerah menyikapi setiap kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan HM Arsyad.

Dikatakannya pemerintah daerah melalui instansi terkait didesak untuk memasang rambu peringatan untuk pengguna jalan di daerah yang rawan kecelakaan tersebut.

Bima mengungkapkan sejauh ini kondisi jalur HM Arsyad memang padat kendaraan yang menuju pelabuhan Bagendang, sehingga itu penyebab kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut.

KECELAKAAN
Photo : Inilah salah satu kondisi Traffic Light di Jln.Pelita Barat yang belum lama di tabrak oleh angkutan bertonase besar

Selain itu juga tingkat kewaspadaan dari pengendara kurang sehingga sangat rentan menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang hampir selalu ada setiap bulannya.

Baca Juga : Terungkap! Kasus Mayat Wanita di Semak-semak di Sampit, Siapakah Ia ?

Ia mengaku merasa prihatin jalur itu terus menelan korban jiwa. Pemerintah daerah mestinya tidak bisa berdiam diri.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Kotim Rinie Inginkan Realisasi Pembangunan Meningkat

“Harusnya menyikapi supaya tidak ada kejadian itu berulang,” katanya, Kamis, 24 Maret 2022.

Menurutnya angka kecelakaan lalu lintas di jalur HM Arsyad ini bisa dibilang tergolong yang paling tinggi di banding yang lain.

KECELAKAAN
Photo : Salah satu kasus truk bermuatan besar yang melintasi jalan di dalam kota dan sering mengebut

Baca Juga : Hari Jadi HBP Ke-58 Pegawai dan Pipas Lapas Meriahkan Dengan Donor Darah

“Sayangnya juga di jalur ini justru minim rambu peringatan yang dipasang dari pemerintah. Mestinya, ada rambu peringatan untuk berhati-hati atau area rawan kecelakaan dan sejenisnya,“ tukas Bima.

BACA JUGA :  Tok! Partai Usung Parimus Sebagai Ketua Fraksi PDI-P DPRD Kotim

Bima mengatakan para pengusaha (investor) kedepannya harus memikirkan jalur khusus untuk menuju Pelabuhan Bagendang. Tidak semata mengandalkan jalan umum sebagai kegiatan usaha mereka.

“Kita dorong agar pengusaha membangun jalan khusus, karena tidak mungkin 10 sampai 20 tahun kedepan angkutan perusahaan tetap melewati jalur umum, makanya harus dimulai dari sekarang,“ tandasnya.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca