Kebakaran hutan dan lahan di Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah kian parah. Kabut asap pekat dari hasil kebakaran hutan dan lahan menyelimuti Kota Sampit dan kualitas udara menjadi berbahaya.
Kabut asap di kota Sampit sudah menyebar hingga menutupi seluruh ruas jalan dengan jarak pandang 5 hingga 10 meter. Kejadian kabut asap ini telah terjadi kurang lebih 2 bulan terakhir.
Maraknya kebakaran hutan dan lahan di Kotawaringin Timur, menimbulkan kabut asap pekat dan aroma menyengat. Kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan menyelimuti seluruh kota Sampit, hingga menutupi semua ruas jalan dengan jarak pandang yang terbatas.
Pengendara yang melintas, harus ekstra hati-hati dengan mengurangi laju kecepatan kendaraan serta harus menyalakan lampu.
Dari pantauan MentayaNet.com, banyak pengendara menghentikan kendaraan dan menepi, sebab takut karena kondisi jalan tidak terlihat jelas.
Petugas kepolisian dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kotawaringin Timur, turun membantu mengarahkan setiap pengendara yang melintas dengan menggunakan lampu rambu.
Sementara Indeks Sandar Pencemaran Udara (ISPU) pada beberapa waktu terakhir menunjukkan indikator sempat dengan warna hitam diangka diatas 1087 PM, yang berarti kualitas udara berbahaya bagi kesehatan dan perlu penanganan cepat.
Multazam, Kepala BPBD Kotawaringin Timur, terus mengimbau bagi masyarakat, yang beraktivitas diluar rumah, agar selalu menggunakan masker.
“Semua masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Karena kondisi asap yang berbahaya ini dapat mengganggu pernapasan,” ujar Multazam pada Kamis, 05 Oktober 2023.
Selain itu, maraknya kebakaran yang setiap hari terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur membuat petugas dari pemadam kebakaran dan BPBD harus lebih ekstra membuka mata guna memadamkan api tiada henti.
“Kami juga menyampaikan agar tidak membakar dengan sengaja. Terutama kawasan tanah kering dan banyak belukar. Puntung rokok juga harus dimatikan dengan betul. Karena sudah banyak kejadian kebakaran diakibatkan oleh api kecil menjadi besar,” tegasnya.
Multazam juga menegaskan agar masyarakat di kota Sampit terus berupaya tidak meninggalkan rumah tanpa mencabut atau mematikan listrik dengan benar. Dengan demikian, akibat konsleting listrik dapat terminimalisir dengan baik.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.