banner 130x650

Sumardi Coba Kembangkan Tanaman Pisang Kepok dan Cavendhis Di Desa Bangkal

sumardi

Komoditas tanaman jenis Pisang Kepok dan Cavendish atau yang biasa dikenal dengan Pisang Ambon Putih saat ini coba dikembangkan petani Sumardi di Desa Bangkal Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan.

Sumardi (55) petani di Simpang Bangkal yang mulai menekuni budidaya pisang kepok dan Cavendish. Ia menceritakan bahwa tanaman buah ini coba ia kembangkannya karena sangat banyak peminatnya. Terlebih dari ketersediaan di pasaran menghadapi bulan suci ramadhan ini.

“Saya mencoba serius menggeluti dunia perkebunan pisang. Hal ini saya coba bukan tanpa alasan. Pasalnya, pertumbuhan tanaman ini relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan jenis pisang lainnya., sehingga masa panennya cukup membutuhkan sekitar 8-9 bulan usia masa tanam,” terangnya.

BACA JUGA :  Pengurus AMAN Seruyan Pasang Plang Komunitas Adat Bangkal

Menurutnya, dirinya merasa optimis dengan budidaya pisang kepok dan cavendish bisa meningkatkan ekonomi keluarganya.

“Saat ini sudah ada permintaan bibit pisang yang saya kembangkan dengan cara menyemai di polibag ini,” umgkapnya.

“Saya optimis, budidaya pisang kepok dan cavendish makin maju. Apalagi kan sekarang peminatnya makin banyak”, tuturnya.

Baca Juga : Lecehkan Putusan Sidang Adat Dayak, Pabrik CPO PT Salonok Ladang Mas Dipasang Portal Adat

Untuk penanaman awal, Sumardi sudah menanam sekitar 400 pokok bibit pisang dilahan kurang lebih 1 ha Dengan jarak tanam 3 x 4 m. Sedangkan bibit diperoleh dengan cara menyemai sendiri dari bonggol pisang dan dengan teknis tersendiri.

BACA JUGA :  Sempat Dirujuk Ke RS Murjani, Peserta Demo Tuntut Plasma Desa Selunuk Meninggal Dunia

Ia menambahkan, dari segi pemasaran, buah kaya vitamin yang makin banyak digemari masyarakat di segala usia tersebut tidaklah sulit. Bahkan relatif mudah karena tengkulak yang biasanya langsung datang sendiri ke pemilik kebun.

“Kendala yang saya hadapi saat ini, dan petani pada umumnya yakni harga pupuk yang sangat mahal,” keluhnya.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca